Tugas CJR 2
CRITICAL JURNAL REVIEW
DISUSUN
UNTUK MEMENUHI TUGAS INDIVIDU PADA MATA KULIAH STRATEGI PEMBELAJARAN AKIDAH
AKHLAK
OLEH :
DEWI NAFISAH NASUTION ( 0301171307 )
PAI-4 SEMESTER 4
DOSEN PENGAMPU : Dr. H. MARDIANTO, M.Pd
PRODI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS
ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA
TAHUN AJARAN 2018
BAB I
PENDAHULUAN
Latar
Belakang
Lembaga pendidikan formal
bertujuan membentuk manusia memiliki pribadi yang mulia, tidak saja menekankan
pada pengembangan intelektual, melainkan juga memerhatikan perkembangan sikap,
nilai budaya, keterampilan, dan rohaniah. Seorang guru harus mampu mengarahkan
pendidikan yang berakhlak dan menumbuhkan karakter atau akhlak yang kuat pada
peserta didik, haruslah mencontoh karakter yang dimiliki oleh Nabi Muhammad
saw. yang memiliki karakter sempurna. Guru yang mempunyai peran penting dalam
menanamkan akhlak kepada peserta didik, yang membuat peserta didik berkarakter
islami.
Berdasarkan latar belakang di
atas, itulah yang membuat saya tertarik memilih jurnal ini untuk dibaca dan
dikritik guna mengungkap bagaimana strategi yang harus dilakukan seorang
pendidik dalam menanamkan akhlak yang berkarakter islami kepada peserta didik.
BAB II
PEMBAHASAN
1.Identitas Jurnal
Judul :
Strategi Guru Akidah Akhlak dalam Menanamkan Karakter Islami Peserta Didik Mts.
GUPPI SAMATA GOWA
Penulis :
Ummu Kalsum Yunus dan Kurnia Dewi (Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Alauddin
Makassar )
2. Ringkasan Jurnal
A. Pendahuluan
Pendidikan hingga kini masih
dipercaya sebagai media yang sangat ampuh dalam membangun kecerdasan sekaligus
kepribadian anak manusia menjadi lebih baik. Oleh karena itu, pendidikan secara
terus-menerus dibangun dan dikembangkan agar dari proses pelaksanaannya
menghasilkan generasi yang diharapkan.
Lembaga pendidikan formal bertujuan membentuk manusia memiliki pribadi
yang mulia, tidak saja menekankan pada pengembangan intelektual, melainkan juga
memerhatikan perkembangan sikap.Guru sangat berperan dalam membantu perkembangan
peserta didik untuk mewujudkan tujuan hidupnya secara optimal. Pembinaan akhlak
pada peserta didik sangatlah penting, karena salah satu faktor penyebab
kegagalan pendidikan Islam selama ini adalah rendahnya akhlak peserta didik,
kelemahan pendidikan Islam di Indonesia disebabkan karena pendidikan selama ini
hanya menekankan kepada proses pentransferan ilmu kepada peserta didik saja.
B. Kajian Teori
1) Tinjauan Umum Karakter Islami
a) Dasar Pembentukan Karakter
1) Kekuatan Spiritual
2) Kekuatan Potensi Manusia Positif Berupa
aqlus salim (akal yang sehat), qalbun salim (hati yang sehat), qalbun munib
(hati yang kembali, bersih, suci dari dosa) dan nafsul mutmainnah (jiwa yang
tenang).
3) Sikap dan Perilaku Etis
b) Faktor-Faktor yang
Mempengaruhi Pembentukan Karakter
1) Faktor insting (naluri)
2) Faktor adat (kebiasaan)
3) Faktor Keturunan
4) Faktor Lingkungan
c) Karakter yang Harus
Dimiliki Peserta Didik
1) Peserta didik menjadikan Allah sebagai
motivator utama dalam menuntut ilmu.
2) Senantiasa mendalami pelajaran secara
maksimal, yang ditunjang dengan persiapan dan kekuatan mental, ekonomi, fisik
dan psikis.
3) Senantiasa mengadakan perjalanan dan
melakukan riset dalam rangka menuntut ilmu.
4) Memiliki tanggung jawab.
5) Ilmu
yang dimiliki dapat dimanfaatkan.
2) Peran
dan Tanggung Jawab Guru Akidah Akhlak
Guru yang baik dalam
menjalankan tugas profesinya dituntut untuk memenuhi berbagai persyaratan yang
bisa dipertanggungjawabkan terhadap Tuhan, masyarakat dan hati nuraninya serta memenuhi
berbagai kompetensi. Fungsi dan peran guru akidah akhlak dalam interaksi
edukatif sama dengan guru pada umumnya. Guru mempunyai fungsi dan peran yang
penting dalam interaksi edukatif di sekolah. Karena tugasnya yang mulia,
seorang guru menempati posisi yang mulia yang berfungsi:1) Guru sebagai pemberi
pengetahuan yang benar kepada muridnya, 2) Guru sebagai pembina akhlak yang
mulia, 3) Guru sebagai pemberi petunjuk kepda anak tentang hidup yang baik.
3) Strategi Penanaman Karakter pada Peserta Didik
Startegi yang harus dilakukan
oleh guru yaitu guru akidah akhlak dalam penanaman karakter (akhlak) peserta
didik selain menggunakan beberapa metode dalam penyampaian materi juga harus ditunjang
dengan adanya keteladanan atau pembiasaan tentang sikap yang baik, tanpa adanya
pembiasaan dan pemberian teladan yang baik, pembinaan tersebut akan sulit
mencapai tujuan yang diharapkan. Cara tersebut dilakukan agar peserta didik
berakhlakul karimah dimanapun mereka berada.
C. Metodologi Penelitian
1) Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah
penelitian kualitatif.
2) Lokasi penelitian
Penelitian ini mengambil
lokasi sebagai tempat meneliti yakni di MTs. Guppi Samata Kabupaten Gowa.
3) Metode Pengumpulan Data
Adapun pengumpulan data yang digunakan dalam
penelitian ini yaitu Observasi, Wawancara
dan Dokumentasi.
D. Pembahasan
Seorang guru harus mampu
berupaya dan menggunakan beberapa strategi dalam upaya penanaman karakter
(akhlak) peserta didik, baik itu strategi dalam penyampaian materi dengan menggunakan
metode atau strategi tentang kegiatan apa saja yang harus dilaksanakan dalam
menanamkan karakter (akhlak), karena dengan menggunakan strategi dapat
menghasilkan tujuan yang diinginkan dalam pendidikan. Strategi yang harus dilakukan
oleh guru yaitu guru akidah akhlak dalam penanaman karakter (akhlak) peserta
didik selain menggunakan beberapa metode dalam penyampaian materi juga harus
ditunjang dengan adanya keteladanan atau pembiasaan tentang sikap yang baik,
tanpa adanya pembiasaan dan pemberian teladan yang baik, pembinaan tersebut
akan sulit mencapai tujuan yang diharapkan. Cara
tersebut dilakukan agar peserta didik berakhlakul karimah dimanapun mereka
berada. Selain beberapa cara yang
dijelaskan diatas, strategi penanaman dan pengembangan karakter anak (peserta
didik) di sekolah dapat dilakukan dengan cara memanfaatkan dan memberdayakan
semua lingkungan belajar yang ada untuk menginisiasi, memperbaiki, menguatkan,
dan menyempurnakan secara terus menerus proses pendidikan karakter di sekolah
lebih lanjut dijelaskan bahwa pengembangan karakter/nilai dapat dilakukan dalam
empat pilah, yakni pada kegiatan pembelajaran di kelas, pada kegiatan
keseharian dalam bentuk penciptaan budaya sekolah (school culture) dan kegiatan
kurikuler atau ekstrakurikuler, kegiatan keseharian di rumah, dan dalam
masyarakat.
E. Kesimpulan
1) Strategi guru akidah akhlak dalam menanamkan
karakter islami peserta didik MTs. Guppi Samata Gowa, yaitu: memberikan nasihat
dan motivasi, keteladanan, pembiasaan, penyampaian pembelajaran dengan metode
ceramah, penugasan dan pemberian hukuman yang mendidik bagi peserta didik yang
melanggar peraturan atau tata tertib di sekolah.
2) Faktor pendukung guru akidah akhlak dalam
menanamkan karakter islami peserta didik MTs. Guppi Samata Gowa, terdiri dari
faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internalnya adalah: adanya kerja
sama antar guru di sekolah, serta kegiatan ekstrakurikuler. Sedangkan faktor
eksternalnya adalah: respon positif dari pemerintah, bekerja sama dengan instansi
lain dan dukungan dari orangtua.
3) Faktor penghambat guru akidah aqidah akhlak
dalam menanamkan karakter islami peserta didik MTs. Guppi Samata Gowa keamanan
sekolah serta Sarana dan prasarana serta kerja sama orangtua dengan peserta
didik, lingkungan sosial masyarakat dan teman sebaya.
BAB III
PENUTUP
1.
Kesimpulan
Strategi guru akidah akhlak yang
dapat digunakan dalam menanamkan karakter islami peserta didik yaitu memberikan
nasihat dan motivasi, keteladanan, pembiasaan, penyampaian pembelajaran dengan metode
ceramah, penugasan dan pemberian hukuman yang mendidik bagi peserta didik yang
melanggar peraturan atau tata tertib di sekolah. Adapum faktor pendukung guru
akidah akhlak dalam menanamkan karakter islami peserta didik terdiri dari
faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internalnya adanya kerja sama
antar guru di sekolah, serta kegiatan ekstrakurikuler. Sedangkan faktor
eksternalnya respon positif dari pemerintah, bekerja sama dengan instansi lain
dan dukungan dari orangtua. Sedangkan penghambat guru akidah aqidah akhlak
dalam menanamkan karakter islami adalah kurangnya kerja sama orangtua dengan
peserta didik, lingkungan sosial masyarakat dan teman sebaya.
2.
Saran
Sebaiknya jurnal ini jangan menggunakan
bahasa yang terlalu baku sehingga menyulitkan pembaca untuk memahami isi dari
bacaan. Jurnal ini juga menggunakan kata-kata yang sulit dipahami tanpa adanya
penjelasan lebih lanjut yang menjadikan pertanyaan bagi pembacanya, agar tidak
meninggalkan pertanyaan pada pembacanya. Kemudian seharusnya abstrak jangan hanya
ditampilkan dalam bahasa asing (inggris) saja, yang mana akan membuat pembaca
sedikit bingung atau kemungkinan terjadinya kekaburan makna karena tidak semua
pembaca dapat berbahasa asing. Kemudian, penulis jurnal seharusnya menyertakan
kata kunci pada akhir abstrak.
Komentar
Posting Komentar